SPIRITKITA.ID - Mantan kickboxing dan influencer terkenal asal Inggris Andrew Tate, masuk Islam. Mualafnya Andrew Tate, tentu saja mendapat sorotan sekaliigus bikin geram pembenci Islam. Andrew Tate sendiri telah banyak menyabet gelar dunia.
Dalam sebuah wawancara bersama seorang YouTuber terkenal asal Amerika keturunan Yahudi. Andrew Tate berbicara banyak tentang perasaannya setelah masuk Islam dan toleransi dalam beragama.
Pria kelahiran 1 Desember 1986 ini mengatakan, Islam adalah agama yang indah dan satu-satunya jalan menemukan Tuhan. Alasannya karena ia yakin Tuhan adalah zat yang maha kuat. Ia pun menilai, di Barat, agama sudah tidak dianggap banyak perintah dilanggar sehingga hidupnya bebas tak beraturan.
“Dan kupikir tidak ada agama lain yang memandang Tuhan dengan cara seperti itu (Islam). Terutama di Barat agama semakin luntur sampai ke titik agama tidak penting lagi. Tak ada yang menganggapnya penting serius, aturannya diabaikan. Tapi Islam sangat berbeda dan seharusnya begitu menyembah Tuhan dengan aturan dan batasan,” ujarnya.
Terkait toleransi yang kerap didengungkan oleh dunia Barat. Andrew Tate, muak dan tertawa dengan cara yang diarahkan oleh mereka karena justru telah melahirkan kemorosotan moral. Menurutnya, toleransi hanya untuk menutupi kebobrokan moral yang melanda dunia Barat.
“Sekarang kita berkoar-koar tentang toleransi, tapi toleransi itulah yang melahirkan kemorosotan. Mereka bilang toleransi, toleransi, toleransi. Toleransi memang bagus aku setuju, tapi harus ada batas ketika menjadi toleransi justru merugikan hatimu, jiwamu dan masyarakat,” paparnya.
“Kamu engga bisa cuman diam ketika toleransi menyebabkan kebrobokan malah dirayakan. Sampai fedolia pun dimaklumi sebagai orientasi seksual. Menurutku itu engga bener. Aku tak akan mentolelir hal-hal tertentu,” lanjutnya.
Ia menandaskan, Toleransi hanya dijadikan senjata untuk menghancurkan spiritualitas dan umat manusia. Keadaan ini semakin masif dilakukan dunia Barat untuk mencapai tujuannya. Sementara menurutnya, Islam dengan gamblang dan terang benderang sudah mengatur tatanan kehidupan agar serasi dan harmoni.
“Kamu tidak boleh lagi punya batasan, karena kamu dinilai intoleran. Begitulah mereka mengarahkan masyarakat. Kondisi semakin berbahaya, orang-orang semakin tidak berbahagia, keluarga semakin berkurang,” imbuhnya.
Baginya dunia Barat telah tuntas. Tak ada lagi yang bisa dijadikan harapan. Dunia Barat telah gagal bahkan melahirkan kemorosotan moral yang akut.
“Semua tentang dunia Barat sudah tamat. Barat bukan untuk masa depan. Masa depan ada di tempat lain. Karena dunia Barat adalah eksperimen yang gagal gara-gara ide toleransi ini,” tegasnya.