Dengan dukungan yang kuat dan semangat kebersamaan yang terjaga, tidak mustahil festival ini akan menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan, bahkan berpotensi menarik wisatawan dari luar daerah.
SPIRITKITA.ID - Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, kembali membuktikan diri sebagai pusat kreativitas dan kekompakan warganya. Festival Layang-Layang bertema “Kita Bisa Terbang”, yang digelar pada 13–14 Agustus 2025, sukses berlangsung meriah dan lancar, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta dan penonton.
Festival ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi juga wujud nyata komitmen Desa Tanjungwangi untuk mengukuhkan posisinya sebagai sentra pembuatan layang-layang di Kabupaten Bandung Barat. Langit biru indah menjadi kanvas raksasa bagi puluhan layang-layang yang saling berlomba terbang tinggi. Kegiatan dibuka dengan lomba layang-layang antar desa se-kecamatan Cihampelas. Suasana kompetisi yang seru berpadu dengan tawa dan sorak sorai warga yang menyaksikan langsung di area lomba.
Tak hanya lomba, festival ini juga menampilkan rangkaian hiburan yang memadukan nuansa budaya dan religi. Bintang tamu grup musik Islami seperti El Ghoniyah, Boy and friend dan yang lain memeriahkan suasana dengan lantunan lagu-lagu menghibur yang menggugah hati.
Dari sisi budaya, penampilan seni tradisi Pencak Silat dan Calung menambah kemegahan acara. Dua seni tradisional ini menjadi pengingat bahwa Desa Tanjungwangi tak hanya kaya dengan kreativitas layang-layang, tetapi juga kaya warisan budaya yang patut dilestarikan.
Dukungan Penuh dari Berbagai Pihak
Keberhasilan festival ini tak lepas dari dukungan semua pihak. Mulai dari pemerintah desa, kecamatan, hingga tingkat kabupaten, semua hadir memberi semangat.
Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai dinas terkait, pejabat kecamatan, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta warga dari berbagai lapisan. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa Festival Layang-Layang ini bukan hanya milik Desa Tanjungwangi, tetapi juga kebanggaan semua.
Kepala Desa Tanjungwangi menyampaikan bahwa festival ini diharapkan dapat terus berlangsung setiap tahun. Selain menjadi ajang silaturahmi dan pelestarian budaya, kegiatan ini juga menjadi kesempatan emas untuk mempromosikan Desa Tanjungwangi sebagai destinasi wisata budaya dan kerajinan layang-layang.
“Mudah-mudahan dengan acara ini, Layang-layang di Desa Tanjungwangi dan UMKM khususnya UMKM layang-layang ada perhatian khusus dari pemerintah. Dengan moto Desa Tanjungwangi Kita Bisa Terbang khususnya UMKM Layang-layang bisa membawa menjadi desa mandiri di tahun 2026,” ucapnya optimis.
Dengan dukungan yang kuat dan semangat kebersamaan yang terjaga, tidak mustahil festival ini akan menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan, bahkan berpotensi menarik wisatawan dari luar daerah.
“Karena antusias warga kemungkina besar tahun depan akan lebih besar lagi baik dari segi anggaran dan keikutsertaan bisa juga melibatkan dari luar kecamatan,” tambahhnya.
Desa Tanjungwangi telah membuktikan bahwa dengan kebersamaan, kreativitas, dan rasa cinta terhadap budaya lokal, semua bisa terbang lebih tinggi. Langit Tanjungwangi tidak hanya dipenuhi layang-layang, tetapi juga mimpi dan harapan yang membumbung tinggi menuju masa depan yang lebih cerah.