Festival tak hanya diwarnai kompetisi layangan, tetapi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dan mempromosikan Desa Tanjungwangi sebagai sentra produksi layang-layang di wilayah Bandung Barat.
SPIRITKITA.ID - Desa Tanjungwangi harus puas menjadi runner-up setelah di partai grand final Festival Layang-Layang “Kita Bisa Terbang”, Rabu (13 Agustus 2025), mereka ditumbangkan oleh tim Desa Situwangi dengan skor 3-1. Pertandingan digelar di Lapang Kavling RW 02, Dusun 1, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Tim Tanjungwangi yang dikomandoi langsung oleh Kepala Desa Salimudin, S.Pd.I, sekaligus pemain pertama memulai laga dengan penuh semangat. Namun, sang Kepala Desa harus mengakui keunggulan lawan. Sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1, asa tuan rumah untuk membalikkan keadaan sempat terbuka. Sayangnya, di pertandingan keempat, pemain Tanjungwangi kembali ditumbangkan, sehingga Situwangi menutup laga dengan kemenangan 3-1.
Kepala Desa Situwangi, Uus, tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya atas keberhasilan timnya menjadi juara. Ia mengaku tidak ada persiapan khusus, namun percaya pada kemampuan tim yang terbiasa bermain layangan setiap sore di musim kemarau.
“Kalau persiapan khusus tidak ada, cuma para pemain memang rutin main tiap sore. Alhamdulillah sukses,” ujarnya.
Terkait festival ini, ia mengapresiasi dan angkat jempol, semoga tahun depan bisa kembali dilaksanakan. Dan timnya siap mempertahankan gelar juara.
"Alhamdulillah Sukses, kami ucapkan selamat dan tahun kami siap beraksi dan optimis bisa mempertahankan juara," tandasnya optimis.
Sementara itu, Kades Tanjungwangi, Salimudin, mengakui ketangguhan lawan.
“Meskipun kami gudangnya layang-layang, bukan berarti semua jago bermain. Daerah lain juga hebat-hebat. Kekalahan ini bisa karena faktor cuaca atau kurangnya kejelian membaca permainan lawan,” tuturnya.
Ia pun mengucapkan selamat kepada Desa Situwangi menjadi jawara.
“Selamat kepada Desa Situwangi yang menjadi juara di festival diantara Pemdes se- Kecamatan Cihampelas,” ucapnya tersenyum.
Festival layang-layang pertama di Desa Tanjungwangi ini dibuka secara resmi dengan seremoni penyerahan layang-layang simbolis dan gunting pita. Acara dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Bandung Barat diantaranya Dinas Pariwisata dan Budaya, Dinas Pemuda dan Olahraga, UMKM, DPMD, Bappeda, hingga Staf Ahli Bupati. Kecamatan Cihampelas, Apdesi, Babinsa, BPD, MUI, Karang Taruna dan tamu undangan lainnya.
Sedangkan lomba layang-layang antar RW se-Desa Tanjungwangi, RW 06, menjadi champion setelah di babak pamuncak gulung RW 01 dengan skor (3-1) yang dilaksanakan di hari kedua Kamis, 14 Agustus.
Kemeriahan festival tak hanya diwarnai kompetisi layangan, tetapi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dan mempromosikan Desa Tanjungwangi sebagai sentra produksi layang-layang di wilayah Bandung Barat.
