SPIRITKITA.ID - Sudah menjadi rahasia umum, bagi pemain bola voli tarkam adalah ladang penghasilan yang cukup menggiurkan. Banyak pemain-pemain yang levelnya sudah kelas Proliga bahkan nasional meramaikan turnamen tarkam. Para pemain kelas wahid ini, kerap bertanding tarkam mengisi waktu kosong dari perhelatan yang bersifat nasional atau resmi.
Namun begitu, sering mengikuti kejuaraan tarkam ternyata berimbas kepada performa si pemain, seperti yang diutarakan oleh Rivan Nurmulki. Dikatakannya, jika sudah mengikuti tarkam, kelelahan yang dirasakan terkadang melebihi batas sehingga untuk mengembalikan performa berat. Dan yang dikhawatirkan adalah cedera sedangkan di tarkam jika cedera tidak ada yang menjamin berbeda yang dlselenggarakan oleh federasi atau event resmi.
"Ada yang bilang kebanyakan tarkam bikin jelek itu bener loh, karena apa capek pasti, istirahat kurang pasti, latihan kurang pasti, soalnya kalo udah capek tarkam kita mau latihan males, recovery kurang timbulnya cedera" kata Rivan.
Terkait performanya dilapangan voli yang menurun, Rivan mengakuinya. hal ini karena dalam beberapa tahun belakangan ini tidak punya klub untuk berlatih sehingga yang biasanya latihan pagi sore tidak bisa dilakukannnya. Jika latihan pun hanya lari-lari beda dengan di klub yang latihannya teratur.
Ia pun tak menampik, banyak yang menilai penurunan performanya lantaran faktor usia. Nah untuk mengembalikan lagi performanya, ia balik lagi ke Jepang dengan harapan penampilannya kembali pada level terbaiknya.
"Aku sadar kondisi ku udah turun, udah jelek, banyak yang bilang udah usia dan lain lain, disini aku pengen latihan lagi, siapa tau bisa bagus lagi, dengan pola hidup yang bener, latihan yang bener sama pemain-pemain bagus juga" kata Rivan di channel YouTubenya.
Rivan Nurmulki, kini bermain di Japan V. League memperkuat Wolfdogs Nagoya.