Wasit sepakbola di jaman sekarang sudah tak asing lagi. Banyak pertandingan baik nasional maupun international dipimpin wasit perempuan. (wafa saat akan memimpin laga).
SPIRITKITA.ID - Sebelum menjadi wasit sepakbola, wanita ini adalah seorang atlet lari. Namun tak berlanjut karena ia kepincut ingin menjadi wasit sepakbola.
Saa bertemu dengan Redaksi, Wafa Naziwa, nama lengkapnya, menuturkan, wasit sepakbola hampir mirip dengan atlet karena dalam tugasnya kerap berlari dalam mengawal sebuah pertandingan. Selain itu ia mencari pekerjaan yang sesuai passionnya.
“Dulu saya atlet dunia lari. Saya melihat profesi wasit mirip dengan jalur olahraga yang saya geluti, harus banyak lari. Karena itulah saya pilih wasit,” kata Wafa disela-sela pertandingan Piala Pertiwi di Stadion Sabilulungan, Soreang, Bandung, Selasa (22/3/2022).
Seiring waktu, harapannya terwujud menjadi wasit sepakbola. Tapi Wafa tak langsung memimpin laga kelas nasional. Aksi perdananya menjadi wasit pertandingan kelas tarkam. Mengetahui wasitnya seorang perempuan, penonton yang menyaksikan laga pada waktu itu kaget dan cibiran pun berseliweran terdengar. “Ih wasitnya cewek. Ngapain jadi wasit, mendingan diem di rumah, masak. Ngurus anak,” ujarnya menirukan beberapa ocehan yang didengarnya.
Karena semakin banyak memimpin laga, pengalaman pun semakin bertambah. Wafa mulai naik kelas. Kini, Lisensi wasit nasional C1 sudah ia miliki. Wafa pun dikenal sebagai wasit nasional yang cukup disegani. Hijab yang ia kenakan pun tak mampu menutupi kecantikannya.
“Pastinya tantangan ada. Dulunya saya tidak tahu sama sekali dengan sepakbola apalagi peraturan sepakbola. Saya sama sekali tidak paham. Jadi saya belajar dari nol. Alhamdulillah ada dukungan dari keluarga. Kapanpun dan di manapun, keluarga selalu support,” jelasnya.
Sebagai wasit, lumrah ada suka dan duka. Wanita kelahiran 1998 tersebut mengakui, mayoritas pelatih kurang mempercayai keputusan wasit wanita. “Sukanya, pikiran saya tak terpecah kemana-mana, sebab hanya profesi wasit yang jadi prioritas saya,” papar Wafa.
Wafa berharap, wasit wanita jangan dianggap remeh atau dipandang sebelah mata. Ia menilai, wasit laki-laki dan perempuan saat bertugas di lapangan punya tanggung jawab yang sama: yaitu memimpin pertandingan dengan adil dan tegas. Toh regulasi dan peraturan pertandingan yang dipakai juga sama. Hanya gendernya yang berbeda.
Maju terus, Wafa.
(*)
Sebelumnya wasit wanita jarang diberi kepercayaan untuik memimpin sebuah pertandingan, kini hal tersebut sudah tak relevan lagi.