Floating Image
Floating Image
Senin, 31 Maret 2025

Oh Ini Perbedaan Ustadz Jebolan Pesantren dan Ustadz Baca Doang


Oleh Restu Nugraha
23 September 2024
tentang Pendidikan
Oh Ini Perbedaan Ustadz Jebolan Pesantren dan Ustadz Baca Doang - Sport Jabar

Ustadz harus menjadi panutan baik tutur kata maupun perilaku.

1187 views

SPIRITKITA.ID - Ustazd adalah seorang guru atau pengajar yang ahli dalam ilmu agama.
Sebab itu, seorang Ustazd harus memiliki pengetahuan yang lengkap, menjadi panutan baik dalam perilaku maupun perkataan. Di mushola, Hanggar, Masjid, pengajian majelis tajklim, Ustazd adalah pemimpinnya.

Namun begitu, tak sedikit seorang Ustazd menyimpang baik dari segi keilmuan dan etika.
Apa penyebab seorang Ustaz bisa menyimpang ? Menurut Ustazd muda Farham Mustofa, terjadinya penyimpangan atau ketidaksesuaian dengan gelar Ustaz lantaran basiknya bukan dari Pesantren atau tidak berguru.

“Untuk menjadi seorang Ustazd harus terpenuhi beberapa syarat. Satu, dia punya guru, karena sanad keilmuannya jelas. kedua, dia pernah Pesantren, otomatis dia punya guru yang jelas ilmu agamanya turunan keilmuannya asalnya dari mana sampai pada kita seperti yangvditerangkan oleh Rasululloh Nabi Muhammad SAW,” terangnya pada Redaksi.

Di era sekarang, banyak ilmu agamanya bagus, wawasan keagamaanya luas, menguasai Al-Quran, hadist, dalil-dalil, dengan entengnya mendapat gelar Ustazd. Ustadz muda ini tak menutup mata hal demikian banyak terjadi. Namun, menurutnya, ada perbedaan Ustazd yang punya guru atau sanadnya dengan Ustazd yang tak jelas gurunya.

“Pertama dari karakter. Ustazd yang punya guru dari sikap dan adab pasti beda. Ustazd yang tidak punya guru tidak terlihat ciri keustazannya. Misalnya ada santri saat Pesantren, ketika ada guru langsung praktek seperti apa adab, sikap, karena ada gurunya pasti dibahas sehingga dari hal itu saja jelas kesanadannya,” jelasnya.

Dia pun menandaskan, orang yang ilmu agamanya luas, bisa saja sumbernya dari internet, ikut kajian atau yang lain. Dan hal itu belum bisa menjamin dengan apa yang dibaca apakah bisa dipraktekan atau tidak.

“Sumber dari internet, hanya teori saja, sedangkan ada guru langsung dengan praktek, melihat, mendengar saat gurunya menyampaikan, melihat praktek ilmu yang sedang diajarkan. Jadi antara ilmu dan praktek seimbang, tidak hanya membaca dan mendengarkan saja,” tandasnya.

Lanjutnya, setinggi apapun ilmu agamanya kalau tanpa guru tidak pantas menyandang gelar Ustazd. Ustadz seperti itu hanya ilmu baca saja. Dan kadang menyesatkan karena tidak ada pembimbing.

“Ustazd yang hanya baca saja, kadang pakai logikanya sendiri, pendapatnya sendiri, akhirnya menyesatkan bikin resah di masyarakat,” imbuhnya.

Mirisnya, masyarakat sekarang dengan mudah menyebut Ustazd pada seseorang hanya melihat sering ke Masjid, memimpin pengajian, intinya terbuai oleh penampilan. Menyandang gelar Ustazd, harus pengakuan dari masyarakat luas bukan klaim dirinya atau sekelompok orang.

“Saya juga kadang heran, ko cuma bisa jadi imam sholat saja sudah disebut Ustadz. Anehnya lagi orang itu sendiri yang berani mengaku Ustaz,” tegasnya.
Sang Ustadz pun beri contoh, salah satu pimpinan Pesantren  karena tidak punya guru, sanadnya tidak jelas jadi menyimpang.

”Mohon maaf tidak menuduh, kalau dihubungkan dengan sanad atau guru, siapa guru, sanadnya Panji Gumilang pimpinan Al-Zaytun,” tuntasnya.

(*)

Oh Ini Perbedaan Ustadz Jebolan Pesantren dan Ustadz Baca Doang - Sport Jabar

Ustadz Farham Mustofa.

Penulis

Restu Nugraha

Berita Lainnya dari Pendidikan