Floating Image
Floating Image
Minggu, 20 April 2025

Titiek Puspa: Perjalanan Spiritual dan Karya Abadi Sang Maestro


Oleh Alifa Fajri
14 April 2025
tentang Infotainment
Titiek Puspa: Perjalanan Spiritual dan Karya Abadi Sang Maestro - Sport Jabar

Titiek Puspa wafat pada 10 April 2025 di usia 87 tahun. Ia pergi dengan tenang, meninggalkan warisan besar di bidang seni dan spiritualitas. (Foto musicklasik dan titiekpuspa_official)

553 views


SPIRITKITA.ID - Bangsa Indonesia kembali kehilangan seniman besar yakni Titiek Puspa. Dalam sejarah musik dan seni Indonesia, sedikit yang bisa menandingi pengaruh dan keteladanan Eyang Titiek Puspa. Sosok legendaris ini bukan hanya dikenal lewat lagu-lagunya yang menyentuh hati, tapi juga melalui keteguhan spiritual, ketulusan hati, dan dedikasinya pada seni sebagai media pembelajaran hidup. Di balik senyum khas dan lirik-lirik indahnya, tersembunyi perjalanan spiritual dan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi hidupnya.

Lahir di Kalimantan, Berdarah Jawa
Titiek Puspa lahir dengan nama Sudarwati pada 1 November 1937 di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan. Meski lahir di Kalimantan, kedua orang tuanya berasal dari Jawa. Ayahnya, Tugeno Puspowidjojo dari Kutoarjo, dan ibunya, Siti Mariam dari Trenggalek. Banyak yang sempat menyangka ia keturunan Tionghoa karena penampilannya, namun ia adalah keturunan Jawa tulen.

Era 80-an: Titiek Puspa dan Gaya Ikoniknya
Masa keemasan Titiek Puspa terjadi di era 70-an hingga 80-an. Ia tak hanya dikenal karena suara emasnya, tetapi juga karena gaya panggung yang nyentrik dan penuh warna. Kostumnya yang mencolok, riasan khas, serta ekspresi panggungnya yang unik menjadikannya ikon hiburan yang tak terlupakan.

Ia dikenal dengan “Papikonya”—gaya berbicara dan tampil yang khas, energik, dan penuh karakter. Tak heran, generasi 80-an hingga awal 90-an masih mengingatnya sebagai sosok entertainer sejati.

Agama dan Kehidupan Spiritual
Meski pernah muncul isu yang menyebutkan bahwa ia non-Muslim, sumber terpercaya menyatakan bahwa Titiek Puspa adalah seorang muslimah yang taat. Dalam banyak lagunya seperti Tuhan, yang merupakan ekspresi cinta dan pengagungan kepada Allah.  Baginya, spiritualitas adalah bagian penting dari hidup. Ia sering menekankan bahwa hidup ini hanyalah titipan, dan harus dijalani dengan penuh makna dan cinta pada sesama.

Diuji Kanker, Menang dengan Iman
Pada 2009, ia divonis menderita kanker ganas. Namun, dengan semangat dan keyakinan yang kuat, ia mampu melawan penyakit tersebut. Ia percaya bahwa doa dan kedekatan dengan Tuhan menjadi salah satu penopang utama kesembuhannya.

Ratusan Lagu, Ribuan Makna
Titiek menciptakan lebih dari 300 lagu, di antaranya Kupu-Kupu Malam, Bing, Marilah Kemari, dan lagu-lagu anak seperti Apanya Dong. Lirik-liriknya tidak hanya enak didengar, tapi juga penuh nilai moral dan sosial, menggambarkan kepekaannya terhadap realita kehidupan.
Tak Hanya Musisi, Juga Aktris dan Pencipta Operet

Selain menyanyi dan menulis lagu, Titiek juga aktif di dunia teater dan film. Ia memproduksi operet yang banyak ditayangkan di televisi, seperti Bawang Merah Bawang Putih dan Kartini Manusiawi Kartini, yang selalu disisipi pesan moral dan edukatif.

Warisan Tak Tergantikan
Titiek Puspa wafat pada 10 April 2025 di usia 87 tahun. Ia pergi dengan tenang, meninggalkan warisan besar di bidang seni dan spiritualitas. Namanya akan terus dikenang sebagai sosok perempuan yang kuat, berkharisma, dan penuh cinta pada kehidupan.

Titiek Puspa telah mengajarkan kita bahwa seni, iman, dan ketulusan bisa berpadu dalam harmoni yang indah. Spiritkita.id mempersembahkan penghormatan ini untuk mengenang seorang maestro yang hidup bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk bangsa dan generasi mendatang.

Baca Juga : Seperti Ikang Fawzi, Mencintai Karena Allah Swt, Berikut Ciri-cirinya

Baca Juga : 
Ramadan 2025 : El Manik Sebuah Perjalanan Menuju Cahaya Islam

(*)



Penulis

Alifa Fajri

Berita Lainnya dari Infotainment