SPIRITKITA.ID - Tim bola voli putri Merah Putih di ajang AVC Womens Nations Cup 2025 yang digelar di Hanoi Vietnam (7–14 Juni 2025) diawali dengan tantangan berat. Tiga pertandingan awal melawan Iran, Filipina, dan Kazakhstan berakhir dengan kekalahan beruntun. Tak hanya skor yang mengecewakan, tetapi juga performa pemain dinilai jauh dari harapan. Serangan kurang tajam, koordinasi buruk, dan minimnya chemistry membuat lawan dengan mudah mendominasi permainan. Garuda pertiwi, menjadi lumbung poin.
Kritik dan Tekanan dari Volimania serta Netizen
Fakta Timnas buruk, kritik keras langsung berdatangan dari berbagai arah dan kalangan, terutama pecinta bola voli Indonesia yang disebut Volimania. Media sosial dipenuhi komentar kecewa bahkan pedas menyebut permainan Indonesia "tanpa ruh" dan kehilangan karakter aslinya. Volume tekanan meningkat tajam, memaksa tim pelatih dan pemain harus mengevaluasi diri.
Perubahan Signifikan Usai Pertandingan Melawan Mongolia
Segalanya berubah setelah pertandingan keempat melawan Mongolia. Dalam laga ini, untuk pertama kalinya timnas menunjukkan permainan dengan determinasi dan semangat tinggi. Pemain tampak jauh lebih kompak, rapih dan percaya diri. Kemenangan atas Mongolia menjadi titik balik penting dan membuka jalan untuk kebangkitan luar biasa.
Strategi dan Evaluasi dari Tim Pelatih Octavian
Pelatih kepala Octavian terus terang masih ada kekurangan dalam pemilihan pemain sehingga bongkar pasang terus dillancarkan untuk menemukan komposisi skuad yang pas. Kondisi ini terjadi lantaran minimnya persiapan sebelum turnamen. Namun, jeda sebelum pertandingan keempat dimanfaatkan untuk menganalisis taktik, memperbaiki komunikasi antar pemain, serta memfokuskan latihan pada efektivitas serangan dan pertahanan. Hasilnya mulai terlihat nyata.
Peningkatan Chemistry dan Performa Pemain Kunci
Setelah rotasi dan arahan dari tim pelatih termasuk dukungan dari federasi dan motivasi semangat dari Volimania beberapa pemain mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Para pemain tampil tenang. Antar lini mulai terjalin komunikasi, minim eror dan enak ditonton.
Yolla Yuliana, yang didaulat Kapten tim, sekaligus pemain paling senior, menunjukan perannya menjadi pendamping bagi pemain lainnya yang berhasil membangkitkan semangat dari keterpurukan.
Dua pemain yakni Ersandina Devega dan Mediol Stiovanny Yoku, yang akrab disapa Mediyoku, adalah pemain yang paling terlihat top performa. dua outside hitter ini, tampil dominan. Tak hanya pukulan-pukulan yang mematikan tapi juga cerdas dengan penempatan bola yang presisi. Terutama Ersandina Devega, sebagai pemukul andalan yang berhasil menjadi top scorer turnamen dengan 126 poin serta Mediyoku dengan 101 poin. Kedua pemain ini tampil agresif di sayap, menjadi pelengkap sempurna dalam pola serangan baru timnas. Lebih dari itu, dua gelar individu ini memperkuat kredibilitas Indonesia di mata dunia voli Asia.
Empat Kemenangan Beruntun: Momentum Kebangkitan Timnas
Setelah kemenangan atas Mongolia, tim bola voli putri Indonesia berhasil mengalahkan: China-Hongkong, New Zealand dan Iran (revans dari kekalahan di pertandingan awal). Empat kemenangan beruntun ini tidak hanya menyelamatkan wajah timnas, tapi juga menunjukkan bahwa Indonesia mampu bangkit dari keterpurukan.
Peringkat Kelima: Tiket Edisi Berikutnya dan Harga Diri Terangkat
Dengan hasil luar biasa di fase akhir turnamen, Indonesia menempati peringkat ke-5 AVC Womens Nations Cup 2025 sekaligus memperbaiki rangking menjadi 48 dunia.Posisi ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga memastikan keikutsertaan otomatis di edisi selanjutnya. Sebuah pencapaian yang patut disyukuri mengingat kondisi awal yang penuh tekanan.
Evaluasi dan Kekurangan: Fisik Jadi Titik Lemah
Meski berhasil bangkit, ada catatan penting: fisik para pemain masih harus ditingkatkan. Hal ini terlihat saat pertandingan memasuki set ketiga dan keempat, terutama saat melawan Iran dan China. Lompatan yang mulai menurun, pergerakan yang melambat, dan kurangnya fokus menjadi tanda bahwa stamina belum optimal. Pelatih harus menyiapkan program kebugaran intensif untuk menghadapi turnamen dengan intensitas tinggi.
Harapan di SEA V League: Potensi dan Pemain Tambahan yang Diharapkan
Menghadapi SEA V League mendatang, harapan besar disematkan kepada kemungkinan bergabungnya pemain seperti: Megawati, Arsela Nuari, Aulia Suci, Junaida Santi, Nurlaili Kusuma dan sederet nama lainnya. Dengan kombinasi pemain lama dan nama-nama baru ini, diharapkan Indonesia tampil lebih kuat dan konsisten di level internasional. Tak hanya TC tapi uji coba terutama dengan tim dari luar negeri patut dilakoni agar permainan Timnas putri di ajang ini tampil gacor dan trengginas.
Dari Kekalahan ke Kebangkitan, Ini Indonesia Sesungguhnya
Bisa beli satuan cocok buat kamu yang butuh ganti charger atau headset ✅ Bisa beli dalam jumlah banyak khusus buat kamu yang punya konter, online shop, atau mau mulai usaha sendiri