Floating Image
Floating Image
Senin, 28 April 2025

Korban Kekerasan dalam Pacaran: Umumnya Perempuan, Ini Bentuk dan Dampaknya


Oleh Alifa Fajri
24 April 2025
tentang Inspiratif
Korban Kekerasan dalam Pacaran: Umumnya Perempuan, Ini Bentuk dan Dampaknya - Sport Jabar

Pacaran yang sehat seharusnya membangun, bukan menghancurkan. Jika mengalami kekerasan, jangan ragu untuk bicara, melawan, dan melapor. Negara telah menyediakan perlindungan hukum bagi korban.

896 views
Korban Kekerasan dalam Pacaran: Umumnya Perempuan, Ini Bentuk dan Dampaknya - Sport Jabar

SPIRITKITA.ID – Kekerasan dalam pacaran atau dating violence menjadi fenomena yang makin marak di tengah masyarakat. Ironisnya, pelaku kekerasan justru adalah pasangan sendiri, dan korbannya mayoritas perempuan. Kurangnya kontrol emosi, pemahaman agama, dan relasi sehat menjadi akar persoalan yang kerap diabaikan.

Apa Itu Kekerasan dalam Pacaran (KDP)?
Kekerasan dalam pacaran adalah perilaku kasar, agresif, membatasi, atau mengontrol yang terjadi dalam hubungan asmara. Korbannya sering kali adalah perempuan karena dianggap lebih lemah secara fisik maupun mental, atau terlalu mencintai pasangannya hingga enggan melawan.

Bentuk-Bentuk Kekerasan dalam Pacaran:
1. Fisik
Memukul, menampar, mendorong, menendang, atau tindakan lain yang menyakiti tubuh.

2. Psikologis/Emosional
Menghina, mempermalukan, mengancam, memanipulasi, atau mengintimidasi pasangan.

3. Ekonomi
Memanfaatkan kekasih untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti meminjam uang secara paksa atau mengambil alih kendali keuangan.

4. Seksual
Melakukan tindakan seksual tanpa persetujuan, termasuk pelecehan hingga pemaksaan hubungan seksual.

5. Kontrol Aktivitas
Terlalu posesif, membatasi pergaulan, cemburu berlebihan, hingga sering memantau secara tidak wajar.

Dampak bagi Korban:
Fisik: Memar, luka, patah tulang, bahkan kecacatan.

Psikis: Rasa rendah diri, trauma, kecemasan, depresi, hingga keinginan bunuh diri.

Menurut data, perempuan korban kekerasan pacaran berisiko mengalami keluhan kesehatan 1,5 kali lebih banyak.

Pandangan Agama dan Solusi
Menurut Ustadz Endang Permana, kekerasan dalam pacaran adalah akibat dari kurangnya pemahaman agama. 

“Ilmu umum itu penting, tapi ilmu agama membentuk karakter. Kalau agamanya kuat, maka akhlaknya ikut baik,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pendidikan karakter tak cukup hanya dari sekolah formal, tapi perlu diperkaya dengan nilai-nilai keagamaan yang diajarkan dan diamalkan.

“Sekolah ia, maksudnya pelajaran umum. Tapi yang lebih signifikan agama karena agama itu wahyu dari Allah. Jadi ajaran agama terutama Islam pasti sempurna dari pada ilmu umum karena ilmu umum buatan manusia hasil dari pemikiran manusia,” katanya.

Suara Masyarakat:
"Kalau sudah pacaran saja ada kekerasan, nanti kalau menikah bisa jadi KDRT. Ini harus dihentikan sebelum terlambat."
Novi. (Umar (Mahasiswa):
 
"Pacaran belum tentu halal, jadi lebih baik cari jalan yang benar seperti taaruf. Kalau ada masalah, diselesaikan baik-baik, bukan dengan kekerasan." (Ibu Rumah Tangga):

"Ngeri, sampai ada pembunuhan karena pacaran. Kalau ada kekerasan, jangan takut melapor. Itu satu-satunya jalan menyelamatkan diri." (Velin (Perawat):

Pesan Moral

Pacaran yang sehat seharusnya membangun, bukan menghancurkan. Jika mengalami kekerasan, jangan ragu untuk bicara, melawan, dan melapor. Negara telah menyediakan perlindungan hukum bagi korban. Jangan diam, karena diam bisa membunuh perlahan.

Baca Juga : 
Begini Nih Jadinya Jika Pacaran Tanpa Batas

Baca Juga : 
Gadis Manis Ini Tak Malu Berpacaran Dengan Om-om

(*)

Korban Kekerasan dalam Pacaran: Umumnya Perempuan, Ini Bentuk dan Dampaknya - Sport Jabar

Spiritkitaid Sahabat Sekolah dan UMKM. Hubungi email : [email protected]

Penulis

Alifa Fajri

Berita Lainnya dari Inspiratif

  • Oleh: Restu Nugraha
  • 23 September 2024
Begini Nih Jadinya Jika Pacaran Tanpa Batas
  • Oleh: Restu Nugraha
  • 23 September 2024
Calvin Verdonk Berharap Segera Bertemu Sang Ayah