Di Alam Sanggar Indah atau sering disebut (ASI), sebuah kawasan perumahan yang terletak di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Pawai Obor menjadi salah satu perayaan yang ditunggu-tunggu.
SPIRITKITA.ID - Tahun Baru Islam 1 Muharram 1448 Hijriah/2025 Masehi menjadi momen penting bagi umat Muslim untuk memaknai perjalanan hidup, memperbaiki diri, dan memperbaharui niat. Di berbagai pelosok Indonesia, tradisi Pawai Obor hadir sebagai simbol rasa syukur dan sukacita dalam menyambut datangnya tahun baru Hijriah.
Tidak hanya sekadar berjalan membawa obor, kegiatan ini menyimpan pesan mendalam tentang cahaya keimanan yang seharusnya terus menerangi langkah kehidupan kita. Pawai Obor juga menjadi ajang kebersamaan antara anak-anak, orang tua dan lingkungan sekitar menghidupkan kembali nilai-nilai kebersamaan di tengah gempuran zaman yang kian individualistik.
Di Alam Sanggar Indah atau sering disebut (ASI), sebuah kawasan perumahan yang terletak di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Pawai Obor menjadi salah satu perayaan yang ditunggu-tunggu. Di perayaan 1448 Hijriyah 2025 ini, diikuti hampir seribu anak dari semua cluster yang didampingi oleh para orang tua dengan menyusuri jalan-jalan disekitar perumahan dengan obor menyala di tangan. Cahaya dari obor seolah menjadi simbol harapan baru, bahwa hal-hal yang belum tercapai di tahun sebelumnya baik dalam hal ibadah, keimanan, ketakwaan, maupun cita-cita kehidupan semoga dapat terwujud di tahun ini.
Kemeriahan tidak berhenti di sepanjang pawai. Setelahnya, para peserta berkumpul kembali ke Masjid Al-Muhajirin (Pusat kegiatan) untuk menikmati bubur hangat sebagai makanan ringan. Di sana pula diumumkan pemenang Pawai Obor terbaik, bukan semata karena lombanya, melainkan sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas semangat yang mereka tunjukkan.
Makna Tahun Baru Islam
Tahun Baru Islam bukan sekadar pergantian angka kalender. Ini adalah waktu yang tepat untuk muhasabah, mengevaluasi diri, dan memperbaiki apa yang kurang. Semangat hijrah bukan hanya berarti berpindah tempat, tapi juga berpindah dari keburukan menuju kebaikan, dari lalai menjadi sadar, dari gelap menuju cahaya.
Sebagaimana Idul Fitri menjadi momen kembali ke fitrah, maka Tahun Baru Islam adalah saat kita menata ulang langkah memperkuat tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih taat, lebih bermanfaat.
Semangat hijrah bukan hanya berarti berpindah tempat, tapi juga berpindah dari keburukan menuju kebaikan, dari lalai menjadi sadar, dari gelap menuju cahaya.
