Baginya pernikahan beda usia adalah hal yang wajar. Kenapa harus digunjingkan. Banyak nikah beda usia yang jauh rumah tangganya tetap romantis dan bahagia.
SPIRITKITA.ID - Pernikhan beda usia adalah hal yang manusiawi. Namun hal ini terkadang jadi perbincangan hangat jika usia terpaut jauh. Memang pernikahan beda usia yang cukup jauh ada dampaknya diantaranya tantangan sosial, masalah kesuburan, perbedaan kesehatan dan pandangan hidup, cara gaya hidup dan yang lainnya. Menurut para ahli, ideal beda usia pernikahan adalah 1-3 atau 3-5 tahun, dengan pria lebih tua dari perempuan.
Contoh pernikahan beda usia yang fenomenal adalah pernikahan rocker legendaris Indonesia yakni Ahmad Albar. Terpaut 37 tahun dan sudah dikarunai 1 anak. Keduanya sampai saat ini hidup bahagia dan romantis.
Di Muara Tapus, Amuntai Tengah, Kalimantan Selatan. Seorang kakek berusia 70 tahun menikah dengan seorang wanita berusia 25 tahun. Perbedaan usia keduanya terpaut 45 tahun. Dan masih banyak contoh lainnya. Dinamikanya ada yang bahagia ada juga yang berantakan.
Meski lebih banyak dipandang kurang baik, pernikahan beda usia yang jauh ada bebrapa hal positifnya seperti lebih stabil dari segi mental, mapan dari segi materi, bisa mengurus lebih baik, membimbing dan yang bikin seru hubungan sex yang menggairahkan.
Tanggapan seorang perempuan belia tentang nikah beda usia.
Bagi seorang Rizki Tsaniah, perempuan muda yang siap nikah, merasa heran pernikahan beda usia menjadi perbincangan yang hangat di masyarakat, padahal menurutnya wajar asalkan suka sama suka. Kalau digunjingkan hukum alam, harus sudah siap dengan hal tersebut. Yang penting pertimbanganya adalah membina rumah tangga yang harmonis.
“Terkadang pernikahan beda usia itu ceweknya yang kekanak – kanakan lalu si cowoknya lebih dewasa. Engga apa – apa itu lebih baik ya, bisa membina rumah tangga yang lebih dewasa, romantis dan harmonis,”katanya pada Redaksi. Baca Juga : Perjuangan Anak Petani Wujudkan Mimpinya
Rizki begitu disapa, jangan memperdulikan omongan orang sekitar, sebab ketika membina rumah tangga banyak faktor mempengaruhi salah satunya kenyamanan. Selain itu, pria yang lebih dewasa biasanya lebih bijak dan bisa menjaga komitmennya yakni sabar dan setia. Pria yang lebih tua akan bijak dalam menanggapi segala permasalahan bukan emosi yang dkedepankan.
“Kita punya pendirian, kita punya pendapat, untuk orang lain boleh mengomentari untuk kita up to you,”tandasnya.
Meski begitu, mojang Bandung ini tak setuju bila permikahan beda usia didasarkan pada faktor lain. Sebab secara psikologis bisa berpegaruh pada jalinan bahtera rumah tangga. Ia pun menyebut banyak kasus pernikahan yang hancur gegara landasan menikah bukan karena cinta tapi karena ekonomi atau perjodohan.
“Engga setuju banget. Kan kita punya hak azasi punya perasaan, yang namanya perasaan engga bisa dipaksa dong,”tegasnya.
Kalaupun itu terjadi, dikembalikan pada orang tua dan si anak. Poinnya adalah kebahagian lahir batin.
“Kalau anaknya mau yang engga apa – apa juga. Anak bahagia, orang tua pun ikut bahagia,”pungkasnya.