Floating Image
Floating Image
Rabu, 2 April 2025

Istri yang tidak Menyusui Anaknya Bisa Menjadi Penyebab Kangker Payudara


Oleh Alifa Fajri
17 Oktober 2024
tentang Inspiratif
Istri yang tidak Menyusui Anaknya Bisa Menjadi Penyebab Kangker Payudara - Sport Jabar

Salah satu cara mencegah kangker payudara adalah dengan menyusui anak. Bila pasangan suami istri tidak memiliki anak pola hidup sehat cara mencegah kangker payudara. (Photo ilustrasi pixabay)

288 views


SPIRITKITA.ID
- Kangker payudara ternyata banyak penyebabnya diantaranya suami istri yang tidak memiliki anak dan tidak menyusui. Oleh karena itu, menyusui anak harus dilakukan oleh seorang ibu terutama ASI ekslusif. Sedangkan yang tidak memiliki anak adalah resiko terjadinya kangker.

Hal ini disampaikan oleh Dokter spesialis bedah konsultan onkologi dari Universitas Indonesia Dr. dr. Diani Kartini Sp.B Subsp Onk (K) mengatakan pemberian ASI eksklusif selama 2 tahun dapat mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.

“Orang yang tidak menyusui, tidak ada anak, itu merupakan faktor risiko untuk terjadi kanker payudara, minimal memang pemberian ASI 2 tahun itu yang ASI eksklusif,” kata Diani dalam diskusi daring mengenai tumor payudara yang diikuti di Jakarta, Rabu.
 
Dokter yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo ini mengatakan ibu yang tidak bisa menyusui anaknya secara langsung atau yang tidak menikah dan tidak memiliki anak, memiliki risiko yang lebih besar terhadap kanker payudara dibandingkan yang menyusui.

Baca Juga :
https://spiritkita.id/news/waspada-kangker-payudara-bisa-menimpa-kaum-adam-ini-gejalanya

Baca Juga : https://spiritkita.id/news/payudara-yang-padat-ternyata-sulit-menditeksi-kangker-payudara-lho
 
Hal itu merupakan faktor risiko yang tidak bisa dicegah selain faktor genetik, usia, dan jenis kelamin. Namun Diani mengatakan hal tersebut bisa diminimalkan dengan melakukan pola hidup sehat yang bisa mengendalikan faktor risiko.
 
“Misalnya seperti pola makan, kemudian lifestyle itu yang bisa kita kendalikan. Tapi kalau tidak punya anak, kemudian usia, jenis kelamin, faktor keturunan itu faktor risiko yang kita tidak bisa kendalikan,” katanya.
 
Sementara itu, Diani mengatakan benjolan juga bisa muncul setelah selesai memberikan ASI eksklusif. Ia mengatakan hal itu bisa dikaitkan dengan ASI yang menggumpal atau potensi adanya suatu tumor.

Ia menyarankan untuk selalu memeriksa keadaan payudara meskipun dalam masa hamil maupun saat masa menyusui dengan meraba. Jika ditemukan benjolan namun bergerak-gerak saat dipegang, kemungkinan termasuk tumor jinak.
 
Namun jika diraba benjolan tidak bergerak-gerak, dia menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter karena dikhawatirkan sebagai tanda kanker payudara. 
 
“Makanya harus ada pemeriksaan tambahan yaitu pemeriksaan penunjang, USG, mamografi dan sebagainya,” ujar Diani. 

Selain benjolan, tanda lain kanker payudara yang perlu diwaspadai adalah puting yang tertarik ke dalam atau kulit di area payudara berkerut seperti kulit jeruk. Sementara tanda menuju keganasan yakni nyeri pada tulang belakang, sesak nafas, dan batuk.

Sumber : ANTARA


Penulis

Alifa Fajri

Berita Lainnya dari Inspiratif

  • Oleh: Restu Nugraha
  • 23 September 2024
Begini Nih Jadinya Jika Pacaran Tanpa Batas
  • Oleh: Restu Nugraha
  • 23 September 2024
Calvin Verdonk Berharap Segera Bertemu Sang Ayah