Munculnya konten kreatif STMCK adalah gambaran betapa buruknya penegakan hukum bagi para penjarah uang rakyat yang hukumannya mirip dengan hukuman maling ayam.
SPIRITKITA.ID - Korupsi di Tanah Air terus merajalela karena pemberantasannya sangat lemah sehingga para penjarah uang rakyat ini tidak takut dengan hukuman yang bakal diterima. Contohnya, Harvey Mois yang terbukti korupsi timah 300 triliun hanya dijatuhi hukuman 6,5 tahun. Jelas hukuman selama itu tidak sebanding dengan bejatnya moral sang koruptor yang foya-foya dengan uang rakyat.
Akibat ringannya hukuman yang diterima oleh para koruptor ini, ramai di media sosial menjadi bahan ejekan tentang penegakan keadilan hukum bagi para maling duit rakyat salah satunya di tiktok Sekolah Tinggi Calon Manajemen koruptor atau disingkat (STMCK)
Di narasikan STMCK ini, akan menghasilkan calon koruptor yang handal, bertanggung jawab kepada keluarga dan berkelakuan baik. Tersedia berbagai jurusan diantaranya jurusan korupsi Kantor, aneka tambang dan departemen dengan dibekali ilmu menghilang dan sulit ditemukan. Segera daftarkan putra-putri anda untuk masa depan yang cemerlang.
Isi dari konten tersebut jelas merupakan sindiran sekaligus tamparan keras atas rapuhnya penegakan hukum di negeri Indonesia. Ejekan atau candaan nyeleneh pun dilontarkan para netizen diantaranya siap dipenjara demi 300 triliun rupiah karena dipastikan hukumannya ringan.
“Parah sekali hukum di negeri kita ini. Maling duit rakyat 300 triliun cuma 6,5 tahun. Hukuman itu engga jauh beda sama hukuman maling ayam. Jangan heran kalau rakyat sudah muak dengan penegakan hukum,” kata Rosihad Maulana, Ketua salah satu komunitas remaja.
Sebagai anak bangsa ia miris dengan fakta penegakan hukum di indonesia yang seolah bisa dibeli atau dipermainkan oleh orang yang punya duit atau kekuasaan.
“Agar hukum di negeri kita ini semakin baik harus punya aparat yang punya dedikasi dan tanggung jawab tinggi. Namun apakah masih ada jika ada pun pasti sulit karena para bandit ini tidak tinggal diam untuk membungkam aparat hukum yang baik dan jujur,” tandasnya.
Meski begitu, ia berharap kedepan dengan pemerintahan sekarang, hukum di Indonesia menuju titik terang yang semakin terang. Rakyat ingin segera merasakan keadilan yang beradab. Hukum adil bagi semua kalangan tidak tumpul ke atas tapi tajam ke bawah.
“Yah kita mah cuman bisa berharap aja. Semakin berani aja aparat penegak hukum tegakan keadilan jangan takut oleh para koruptor tapi takutlah sama Allah dan rakyat,” tegasnya.
