SPIRITKITA.ID - Cinta ditolak pelet bertindak. Begitulah istilah bagi orang yang cintanya ditolak. Praktek pelet biasanya dilakukan oleh seorang dukun yang sudah punya kemampuan ilmu tinggi. Pelet tak begitu saja dilakukan ada syarat dan ketentuan yang berlaku, bahkan terkadang ada ritual khusus dengan maksud peletnya maknyos.
Ilmu pelet sendiri banyak jenisnya seperti pelet lintrik, pelet pangkanang, jangjawokan dari Sunda, semar mesem dan lainnya. Islam dengan tegas melarang ilmu pelet karena bertentangan dengan syariat Islam. Namun demikian, masih banyak orang menggunakannya supaya apa yang menjadi tujuannya tercapai.
Jika tersambar pelet pemikat lawan jenis, ada beberapa tanda yang dirasakan diantaranya : tidak tenang atau galau. Selalu teringat si dia. Tatapan kosong atau hampa. Di jam tertentu mencium bau wewangian. Sangat takut kehilangan si doi. Sulit tidur dan tidak nafsu makan. Suka menyendiri dibarengi cinta dan kegalauwan berlebih.
Nah, terkait ini ada kisah nyata dimana seseorang diminta mengantar ke Dukun pelet. Dedi Rahmad namanya, ungkapkan dirinya pernah menyaksikan keampuhan ilmu pelet.
Diceritakannya, pada suatu waktu, ia diminta oleh temannya untuk menemaninya ke dukun pelet di sebuah tempat terpencil di daerah Jawa Barat. Temannya tersebut cerai sementara ia masih mencintainya. Si temannya ingin agar istrinya balik lagi. Dedi pun menyanggupinya. Begitu tiba, dukunnya seorang nenek yang sudah tua.
“Dukunnya nenek-nenek. Persyaratannya kalau engga salah cuma bawa air minum sama photo,” kata pria kelahiran 1998 ini, kepada Redaksi.
Lanjutnya, setelah menyerahkan kedua persyaratan langsung pulang. Sama sekali tak ada ritual atau hal lain saat di tempat nenek Dukun. Hanya membawa air untuk diberikan kepada temannya tersebut.
“Yang saya tahu, si nenek dukun itu menyuruh mandi dan minum pakai air yang dibawa karena mungkin sudah di doa atau apalah istilahnya,” tambahnya.
Apa yang terjadi setelah ke Dukun? Hanya dalam tempo dua hari, si mantan istrinya datang mencari mantan suaminya.
“Dua hari dari Dukun, mantan istrinya nyari. Datang ke rumah mantan suaminya. Sebelum cerai Nikahnya baru setahun belum punya anak,” terang Dedi.
Dedi sendiri mengaku kaget sekaligus tak percaya dengan kejadian itu. Seiring waktu, keduanya kembali merajut cinta hanya sampai saat ini belum dikaruniai anak.
“Nikah lagi sampai sekarang, sudah tujuh tahun tapi belum punya anak juga,” imbuhnya.
Dedi pun menceritakan, sewaktu masih gadis si istri temannya terbilang kembang Desa banyak lelaki membidiknya.
Pria yang daftar atau menunggu list cintanya tidak hanya dari sekitar Desa tapi dari Desa lain bahkan dari Kota.
“Dulu teman saya orang kaya, mungkin terkaya lah di Desa ini. Tapi setelah orang tuanya meninggal jadi miskin. Banyak yang di jual. Sekarang kerjaanya serabutan. Tapi istrinya yang di pelet itu, masih setia. Ampuhnya juga peletnya” tandasnya tersenyum.
Berdasarkan fakta itu, pria yang masih melajang ini beri pesan kepada kaum Hawa, cari suami atau pasangan jangan hanya dari kekayaan tapi pribadinya.
Dedi sendiri ogah menggunakan pelet untuk sikat cewek gacoannya.
“Enggalah dosa. Makanya perempuan jangan karena materi. Kalau hasil sendiri si oke saja tapi kekayaan orang tua apa yang dibaggakan,” tegasnya menutup.