Floating Image
Floating Image
Rabu, 6 Agustus 2025

Timnas Voli Putri Babak Belur di SEA V League 2025: Hattrick Kekalahan


Oleh Restu Nugraha
04 Agustus 2025
tentang Bola Voli
Timnas Voli Putri Babak Belur di SEA V League 2025: Hattrick Kekalahan - Sport Jabar

Timnas Putri Indonesia punya potensi, tapi potensi tak akan cukup tanpa kerja keras, jam terbang, dan manajemen yang matang.

494 views
Timnas Voli Putri Babak Belur di SEA V League 2025: Hattrick Kekalahan - Sport Jabar

SPIRITKITA.ID - Tim Nasional Voli Putri Indonesia pulang dari ajang SEA V League 2025 Leg pertama yang berlangsung di Thailand, 1-3 Agustus 2025, dengan hasil mengecewakan. Masing-masing kalah dari Vietnam 3-0, tumbang oleh Thailand dan Filipina 1-3. Dari tiga laga tersebut , Timnas Merah Putih hanya dua set berhasil dimenangkan membuat Indonesia terpuruk di dasar klasemen disalip oleh Filipina dan menutup kompetisi sebagai juru kunci tanpa poin.

Kegagalan ini sontak menuai reaksi keras dari para pendukung voli Indonesia, Volimania Tanah Air. Banyak yang mempertanyakan arah pengembangan tim nasional yang dirasa tidak mengalami progres signifikan. Bahkan, salah satu pecinta bola voli dari komunitas Volimania mengatakan.

 “Kalau memang kita mau bersaing di level Asia, syarat utamanya adalah bisa dengan mudah mengalahkan tim-tim Asia Tenggara. Tapi sekarang? Lawan Vietnam saja kewalahan, lawan Filipina kalah. Realistis saja, kita belum siap.” kata Dendi Rukmana.

Analisis: Skill Individu OK, Tapi Fisik & Agility Belum Tuntas
Secara teknis, kualitas individu pemain Indonesia sebenarnya baik dan kompetitif. Namun ada beberapa kelemahan yang mencolok diantaranya : Dig dan cover tidak optimal: Banyak ruang kosong yang seharusnya bisa ditutup tapi nyaris kebobolan karena agility pemain belum maksimal.

Agility buruk saat transisi: Pemain lambat bergerak untuk menutup bola, memungkinkan lawan mencetak poin. 

Kurang pengalaman strategis: Minimnya laga uji dan adaptasi membuat tim sulit membaca situasi kritis di lapangan. Serangan dan servis tak cukup agresif: Meskipun bola pertama dan servis cukup aman, tingkat tekanan ke lawan masih kurang.

Diperparah dengan pengalaman bertanding yaitu minimnya try-out dan uji coba internasional sebelum SEA V League membuat pemain tampil ragu-ragu, bahkan kehilangan kepercayaan diri saat momentum pertandingan berlangsung.

 “Skill-nya oke, tapi kita kalah di kelincahan dan pengalaman. Lihat Vietnam dan Filipina, mereka sudah rutin tanding dan punya chemistry. Kita? Baru ngumpul, langsung tampil,” tegasnya.

Megawati Belum 100%, Kapten dalam Masa Pemulihan
Kehadiran Megawati Hangestri sebagai kapten tim sempat menjadi harapan besar, namun performa Megawati belum maksimal. Ia masih dalam masa pemulihan (recovery) usai cedera. Dukungan dari rekan setim belum cukup untuk mendongkrak performa tim secara keseluruhan.

Catatan untuk PBVSI dan Stakeholder Voli
Turnamen ini menyisakan banyak catatan penting diantaranya Evaluasi sistem pelatnas dan penunjukan pelatih. Persiapan tim jangka panjang, termasuk pemusatan latihan dan try-out. Pemantauan dan regenerasi pemain usia muda (U19–U21) untuk mengisi kekosongan performa di sektor senior.

Kita belum habis, tapi juga belum cukup siap. SEA V League 2025 adalah alarm keras bahwa reformasi sistem pelatnas dan pembinaan harus segera dilakukan. Timnas Putri Indonesia punya potensi, tapi potensi tak akan cukup tanpa kerja keras, jam terbang, dan manajemen yang matang.

Apakah di Leg kedua yang akan berlangsung di Vietnam 8-10 Agustus, performanya akan membaik, patut dinanti ?

Baca Juga : Lahirnya Proliga: Sejarah dan Fakta Menarik tentang Liga Bola Voli Indonesia

Baca Juga :
Bagaimana Mencegah Penurunan Performa Atlet Bola Voli ? Berikut Tipsnya !

(*)

Penulis

Restu Nugraha

Berita Lainnya dari Bola Voli