SPIRITKITA.ID - Hey! putus cinta memang bisa bikin hati terasa berat dan menyesakan. Wajar banget kalau kamu merasa sedih, kecewa, atau bahkan marah. Tapi ingat kamu nggak sendirian, dan kamu pasti bisa melewati ini.
Putus cinta bukan hanya soal kehilangan seseorang, tapi juga kehilangan harapan, kebiasaan, dan mungkin, sebagian dari diri kita sendiri. Rasa sakitnya nyata, dan sering kali sulit untuk langsung move on. Namun, di balik setiap perpisahan, selalu ada pelajaran berharga yang bisa dipetik.
Mengapa Putus Cinta Begitu Menyakitkan?
Cinta menciptakan keterikatan emosional yang kuat. Saat hubungan berakhir, otak kita mengalami proses serupa dengan kecanduan yang sedang dihentikan. Inilah mengapa rasa rindu, kesepian, bahkan perasaan kosong sering muncul.
Setiap perpisahan membawa luka, tapi juga pelajaran. Dengan waktu, kita akan menyadari bahwa kehilangan bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan menemukan kebahagiaan yang baru.
Nah ! supaya beban berat di hati kamu terasa ringan, coba deh lakukan beberapa hal dibawah ini :
1. Izinkan diri untuk merasakan – Jangan menekan perasaan. Kalau mau nangis, nangis aja. Kalau marah, cari cara sehat untuk meluapkannya. Itu bagian dari proses penyembuhan lho !
2. Jaga jarak sementara atau secara perlahan namun pasti Kurangi kontak dengan mantan, setidaknya sampai emosimu lebih stabil. Terlalu sering melihat atau mengingat si dia bisa bikin susah move on yah.
3. Curhat ke orang yang dipercaya, teman atau keluarga bisa jadi pendengar yang baik. Nggak harus nyari solusi, kadang cuma didengar aja udah cukup lega.
4. Fokus ke diri sendiri dibarengi hal-hal yang bikin kamu bahagia, mulai dari olahraga, belajar hal baru, atau sekadar nonton film favorit.
5. Hindari stalking media sosial. Kenapa ini harus lakukan karena bakal bikin kamu makin sulit melupakan. Kalau perlu, mute atau unfollow sementara.
6. Ingat bahwa ini bukan akhir dunia – Mungkin sekarang terasa berat, tapi waktu akan membantu. Dan sering kali, putus cinta justru membuka jalan untuk sesuatu yang lebih baik
Biar kamu sedikit merasa enjoy, Redaksi lampirkan sebuah kisah putus cinta yang dialami oleh seorang pemuda bernama Raka.
Jalinan cinta Raka yang cukup lama dijalin harus kandas. Raka cukup terpukul karena sangat mencintai wanita tersebut. Kini hari-hari Raka diselimuti kesendirian dan kehampaan. Semangat hidupnya seolah dibawa oleh hembusan angin yang tak berarah. Namun dibalik itu, Raka punya tekad untuk melupakannya.
Berikut kisahnya.
Di suatu waktu, Raka duduk di sudut kafe tempat mereka biasa bertemu. Tak terasa Kopi pesanannya sudah dingin, tapi dia tak peduli. Matanya terpaku pada layar ponselnya, jari-jarinya hampir saja mengetik pesan yang sama seperti dulu: "Kamu lagi apa?" Tapi ia sadar, pesan itu tak akan pernah lagi mendapat balasan yang sama.
"Kenapa tempat ini sekarang terasa kosong tanpamu?" batinnya.
Lalu, bila mala tiba, dihantui suara tawa yang dulu akrab di telinganya. Tanpa sengaja jarinya pijit tombol dan terdengarlah lagu favorit mereka berdua yang membuat dadanya sesak.
"Aku hanya berharap, waktu bisa menyembuhkan. Tapi bagaimana kalau yang luka adalah kenangan yang masih hidup di dalam diriku?" lanjutnya.
Raka mencoba menghapus jejak sang mantan dari kehidupannya dengan cara menghapus foto, mematikan notifikasi media sosial, bahkan berusaha mencintai orang lain. Tapi semakin ia berusaha, semakin jelas bayangan dia nampak dipelupuk mata.
"Aku ingin move on, tapi bagaimana caranya jika setiap detik tanpa kamu terasa seperti kehilangan bagian dari diriku sendiri?" lirihnya.
Seiring waktu, di suatu hari, ia menulis dalam buku catatannya:
"Aku mungkin tidak bisa melupakanmu hari ini. Tidak juga besok. Tapi aku harap, di suatu waktu yang tak kutahu kapan, namamu tak lagi membuatku ingin kembali."
Momen itullah Raka memulai langkah kecilnya. Sebuah permulaan untuk benar-benar melepaskan beban hati yang telah membuatnya tidak nyaman. Dan kini Raka pun sudah menatap hari-hari penih keceriaan dan semangat untuk mengejar langkah-langkah yang tertinggal karena hempasan badai cinta.
